Rabu, 28 Agustus 2013

Jalan-Jalan Sambil Menyaksikan Aneka Potensi Pertanian Daerah Kebumen


Waduk Wadaslintang, Kebumen (tampak atas)
prisca's picture

 Pulang dari kampung di Kebumen, saya jadi kagum dan terinspirasi dengan potensi pertaniannya yang Subhanallah, Allahu akbar, wa masyaa Allah :)

Daerah atau wilayah Kabupaten Kebumen berada tepat di pesisir selatan samudera Indonesia, Jawa Tengah. Karena banyaknya kecamatan yang terletak di daerah pesisir, produk pertanian nonpadi yang berkembang pesat di daerah Kebumen tentunya berasal dari tanaman yang menyukai tekstur tanah yang tidak terlalu lembab, sinar matahari yang melimpah, tetapi air tanahnya juga tidak asin dan selalu keluar sepanjang musim, seperti semangka, pepaya, serta pohon kelapa.

Pesisir Pantai menjelang malam
prisca's picture

Kepala Dinas Pertanian Kebumen Ir Djoenedi F MSi di sela-sela pameran hasil pertanian yang digelar Forum Agrobisnis Kebumen menyatakan, setiap hari daerah pantai selatan mampu menjual semangka lima truk. Bila satu truk setara dengan lima ton semangka, berarti sehari ada produksi tetap 25 ton semangka.

Potensi tanaman pepaya di Kebumen dapat dilihat dari pernyataan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Peternakan (Disnakan) Kebumen, yang menyatakan bahwa tanah di pesisir selatan Kebumen sangat cocok untuk budidaya pepaya. Varietas pepaya yang dibudidayakan ialah Callina atau IPB-9. Produksinya tercatat 1.145 ton atau rata-rata 127 ton per bulan, bahkan pada puncak panen raya, produksi pepaya bisa mencapai 317 ton per minggu.  Calina Kebumen sudah dipasarkan ke beberapa kota besar di Pulau Jawa dan Sumatera. Selain itu, Calina Kebumen juga banyak diekspor ke sejumlah negara seperti Singapura, Hongkong dan Uni Emirat Arab, bahkan Eropa dan Amerika.

Dilihat dari komoditas kelapa, Kebumen memiliki sentra tanaman kelapa di sepanjang pantai selatan. Wajar bila kebumen merupakan penghasil gula kelapa terbesar di jawa. Gula kelapa atau yang sering disebut gula jawa merupakan bahan baku berbagai macam makanan maupun bahan baku pelengkap seperti kecap, dodol, dan lain-lain. Selain itu, peluang ekspor hasil kerajinan Kebumen makin terbuka. Permintaan ekspor serabut kelapa ke China mencapai 20 kontainer per bulan. Ekspor serabut kelapa dari Kebumen ke China mencapai 18 ton dan meningkat menjadi 38 ton di bulan berikutnya.

Lahan pesisir Kebumen amatlah potensial dijadikan lahan pertanian. Luas lahan dari ujung timur Kecamatan Mirit hingga ujung barat Kecamatan Puring saja sudah seluas 9.000 hektar. Dari luasan tersebut, 50 persen di antaranya atau sekitar 4.500 hektar potensial untuk pertanian hortikultura. Potensi pertanian Kebumen yang melimpah tersebut tentunya memerlukan pemasaran yang lebih meluas dengan memperbanyak jaringan dan sarana transportasi. Pemaketan yang lebih canggih juga diperlukan agar produk yang termasuk hortikultura tidak cepat membusuk dan dapat memiliki brand mark.

Selain itu, kita juga dapat mengembangkannya dengan melakukan penelitian/rekayasa genetika berkelanjutan agar semua produk pertanian menjadi unggul dan mampu menyaingi produk pertanian mancanegara, seperti yang dilakukan dosen IPB pada varietas Callina yang banyak memiliki keunggulan (rasanya manis, daginya tebal & tidak lembek, aromanya harum & segar, tidak mengenal musim sehingga dapat terus dipanen, tidak mudah busuk sehingga tidak perlu pengawet seperti buah impor). Satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan dari semua pihak baik masyarakat maupun pemerintah. Dukungan tersebut dapat berupa dukungan materi (misalnya memperbanyak mesin pres agar dapat memenuhi permintaan sabut kelapa) maupun nonmateri. Semua itu tentunya demi memajukan pertanian kita dan akhirnya menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

*dari berbagai sumber