Sabtu, 18 Agustus 2012

Jadi, wajarkah ?!

Hmmmm...
Begini ya.. wajarkah?

Merasa sakit hati, lantas balas dendam.. wajarkah?
Merasa tak dianggap, lantas berkhianat,, wajarkah?
Merasa tidak suka, lantas membuang orang - orang yang justru mencintainya.. wajarkah?
Merasa terbuang, lantas menghancurkan semua hal yang pernah dibangun bersama.. wajarkah?

Jika itu semua wajar,, berarti anak - anak yang terlantar itu wajar pula bila . . .
ia merusak dirinya yang tak berguna
wajar bila ia membenci dan meninggalkan rumah yang bukannya menenangkan,, justru membuatnya makin hancur
wajar bila ia menyakiti orang - orang di sekitarnya
wajar bila ia menginginkan pergi dari dunia . . .

Wajar... Benarkah???
TIDAK ! ! !

Namun, mengapa?
Dunia seakan bosan membela yang benar . . .
Ya, dunia... beserta segala isinya
tak peduli saudara sedarah, teman seukhuwah, atau mungkin juga tidak dirimu pembaca...

Saat ini semua kejahatan adalah wajar
Wajar bila kejahatan berasal dari kejahatan sebelumnya
Wajar bila siklus kejahatan itu tak berhenti berputar...

Bagaimana menurutmu saudara??
Kalau begitu apakah tokoh Alice dalam cerita berikut kau anggap wajar di matamu?
Penyesalan tak pernah datang di awal...

Simak kisah ini.  Berikut ini kisah tentang Azmi Khamisa, orang yang sangat saya kagumi kebesaran hatinya memaafkan orang yang telah membunuh putra yang sangat ia sayangi, Tariq Khamisa.
Kesedihan Azmi bermula dari kejadian pembunuhan terhadap putranya pada tanggal 21 Januari 1995. Tony Hick menodongkan senjata api pada Tariq karena sakit hati Tariq menolak menyerahkan pizza gratis. Tariq tewas di tangan Tony Hick.
Hebatnya, Azmi Khamisa memilih untuk memaafkan dan berdamai. “I took  a different response to this tragedy. – Saya ingin merespon tragedi ini dengan cara berbeda,” katanya. Dalam sebuah acara High Performance Leadership Program IMD, pria tersebut juga mengatakan bahwa ia tak perlu menuntut. Sebab Tariq maupun Tony sama-sama korban dari kejahatan lingkungan sekitarnya.
Azmi berbesar hati menemui kakek Tony, Ples Felix, untuk menyampaikan bahwa ia sudah memaafkan Tony. Kebesaran hati pria tersebut membuat Ples Felix tergerak hati mendukung didirikannya yayasan Tariq Khamisa Foundation (TKF). Yayasan yang didirikan pada Oktober 1995 itu ditujukan khusus untuk memutuskan mata rantai kejahatan anak-anak dengan memberikan pendidikan tentang pentingnya membuat pilihan hidup yang tepat. Bahkan Tony bertekad untuk mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mendukung yayasan tersebut kelak jika ia keluar dari penjara.
Sejak didirikan, yayasan tersebut setiap tahun mendidik lebih dari 20.000 orang.  Kontribusi yayasan tersebut terhadap kaum muda telah banyak dirasakan manfaatnya, sebab semakin banyak anak muda sudah mampu membuat keputusan positif dan mencegah terjadinya tindak kejahatan. Dengan cara memaafkan dan berkontribusi melalui yayasan TKF, Azim mampu melewati masa sulit dan kembali menemui kebahagiaaan lagi. Memaafkan sama dengan membebaskan seorang tahanan dan mendapati bahwa tahanan tersebut adalah diri Anda sendiri.” Lewis Benedictus Smedes (1921-2002) penulis & profesor teologi California USA.
***
Aku lebih setuju dengan apa yang dilakukan Bapak Azmi Khamisa.
Dia tidak menganggap wajar bila ia membalas dendam terhadap orang yang membunuh anak yang ia sayangi...
Dan apakah ia menganggap wajar dengan kejahatan yang dilakukan Tony? TIDAK! 
Kalau ia menganggap Tony wajar menjadi pembunuh karena lingkungan yang mendidiknya, sudah pasti Pak Azmi akan membiarkan Tony dan anak - anak lain yang serupa beserta kejahatan yang dilakukannya.. Tetapi ia tidak melakukannya.
Ia justru membuat yayasan dalam rangka usaha untuk memutus rantai kejahatan. Tidak membiarkan siklus tetap berjalan...
*******
Begitu pula yang ingin kulakukan. Memutus rantai kejahatan yang telah menjerat keluargaku sendiri. Namun begiu sulit.. karena baru kutahu, ternyata, tak ada yang menemani makhluk kerdil ini untuk berjuang...
Ya Allah,, tolong ampuni kami sehingga Engkau memberi musibah kepada kami seperti ini...
Ampuni pula orang - orang di sana yang juga sedang diberi peringatan
Ampuni dosa kami dan cabut peringatan dan musibah dariMu Ya Allah...
Ya Allah,, terimakasih Engkau masih memberi kami kesempatan untuk berusaha
dan terimakasih atas segala hal yang Engkau beri selama ini
Tolong Ya Allah, berilah petunjuk terhadap persoalan - persoalan kami dan perkenankanlah doa - doa kami... Aaamiin.
Prisca"yoko"putri. . .