Jumat, 28 Desember 2012

Pertanian Kita . . .

dok.pribadi @U.Farm IPB :D
Pada umumnya, pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidup kita. Namun pertanian seringkali hanya diartikan sebagai kegiatan budidaya jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
Usaha tani adalah bagian inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya. Usaha pertanian dibagi berdasarkan subjek usaha tani tertentu.
  • Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar hutan.
  • Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah).
  • Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air)
  • Dan tentunya Pertanian yang kegiatannya berupa bercocok tanam dan hal - hal yang berkaitan dengan itu
Seperti yang kita ketahui, Negara kita  Indonesia amatlah kaya akan sumber daya alam. Dengan panjangnya garis pantai, tanahnya yang subur, letaknya yang di daerah tropis membuat negara kepulauan kita ini amatlah potensial dalam segala bidang pertanian.
Namun apa yang terjadi? Bencana kelaparan. Di Indonesia yang subur dan kaya itu bencana kelaparan? Ya, beberapa tahun yang lalu ada distrik-distrik yang seluruh penduduknya mati kelaparan, ibu-ibu menjual anak-anak untuk makan, ibu-ibu memakan anaknya sendiri. Penyebab krisis pangan di Indonesia antara lain : pertambahan penduduk ,kerusakan lingkungan, konversi lahan & penurunan kualitas lahan pertanian, tingginya tarif BBM, dan kebijakan lembaga keuangan Internasional & negara maju.

Selain itu, profesi petani di Indonesia merupakan sektor berpenghasilan terendah, berkisar 438.149/bulan dibandingkan upah buruh bangunan sebesar 734.070/bulan . Petani mengalami penyudutan berupa kondisi ekonomi yang  tidak menguntungkan diperlihatkan dengan fakta bahwa jumlah petani gurem meningkat nyata. Dalam 10 tahun (1993-2003), petani gurem meningkat dari 10,8 juta menjadi 13,7 juta orang dan jumlah lahan pertanian berkurang sebanyak 808.756 ha dalam 6 tahun (1998-2004).
Pertanian sebagai lahan pendapatan yang tidak menjanjikan menyebabkan perubahan komposisi umur dan jumlah petani. Saat ini, pertanian didominasi oleh kelompok umur lanjut (>45 tahun), sedangkan untuk kelompok umur sedang dan muda menurun nyata. Secara mencolok, penurunan terjadi pada kelompok umur 24-45 tahun mencapai 1,3 juta orang antara tahun 2003-2004 . Seiring berjalannya waktu, kelompok petani usia dewasa harusnya digantikan oleh kelompok usia muda. Tetapi, faktanya menunjukkan penurunan terjadi di kelompok usia muda, lalu siapa yang akan meneruskan pertanian kita?
Situasi ekonomi semakin memburuk dan memojokkan mereka sehingga terdorong melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pertanian berkelanjutan. Salah satu gambarannya adalah dengan memaksa produktivitas tinggi dengan pupuk kimia dan pestisida yang kemudian menyebabkan terjadinya degradasi kualitas lahan. Hal itu membuat mereka semakin terdorong untuk menjual lahannya. Perbandingan nilai tukar lahan antara pertanian dan sektor lain sungguh tidak seimbang, sehingga tidak ada penahan untuk setia pada pertanian. 
Sementara lahan pertanian khususnya lahan sawah, yang luasnya mencapai 7,7 juta ha, ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan pangan Indonesia terutama beras, jagung, dan kedelai, sehingga perlu ditambah dengan impor yang pada dekade terakhir jumlahnya semakin meningkat. Selain karena kebutuhan dalam negeri yang amat besar , harga produk pertanian di pasar international juga lebih  rendah. Dan dengan adanya bantuan kredit impor dari negara Eksportir, semakin membuat negara kita memiliki ketergantungan yang amat besar pada supply Luar Negeri .
Mengatasi kebobrokan pertanian di atas, sudah sepatutnya kita melakukan strategi jitu menuju kemajuan pertanian bangsa, antara lain :
  1. -       PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR YANG MENDUKUNG PEREKONOMIAN MASYARAKAT
  2. - PENINGKATAN KUALITAS DAN PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN KE SEMUA MASYARAKAT
  3. -        NEGARA PERLU MERUMUSKAN POLITIK & KEBIJAKAN PERTANIAN YANG JELAS.
  4. -  MEMINIMALISASI & MENGHENTIKAN PRAKTEK KONVERSI LAHAN PERTANIAN PRODUKTIF & DILAKUKAN REFORMA AGRARIA.
  5. -         MENINGKATKAN LUAS LAHAN PERTANIAN OLEH PETANI.
  6. -      MENGOPTIMALKAN LAHAN TIDUR YANG DIKUASAI OLEH NEGARA UNTUK KEGIATAN PERTANIAN PRODUKTIF.
  7. -        MENINGKATKAN NILAI TUKAR PETANI
  8. -        MEMBANGUN AGRO-INDUSTRI BERBASIS MASYARAKAT DITINGKAT PERDESAAN
  9. -        MEMBUAT REGULASI MENGENAI UPAH BURUH TANI
  10. -        PENINGKATAN TEKONOLOGI PERTANIAN TEPAT GUNA
Dan dalam menjalankan perbaikan tersebut, tentunya diperlukan kerjasama yang baik dari semua elemen masyarakat, termasuk kita sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor..
Semangat berkarya, ukir prestasi dengan cinta, majukan pertanian Indonesia! :D