Pada umumnya,
pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia
untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidup kita. Namun pertanian seringkali
hanya diartikan
sebagai kegiatan budidaya jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.
Usaha
tani adalah bagian
inti dari pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam
budidaya. Usaha pertanian dibagi berdasarkan subjek usaha tani
tertentu.
- Kehutanan adalah usaha tani dengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar hutan.
- Peternakan menggunakan subjek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia) atau serangga (misalnya lebah).
- Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasuk amfibia dan semua non-vertebrata air)
- Dan tentunya Pertanian yang kegiatannya berupa bercocok tanam dan hal - hal yang berkaitan dengan itu
Seperti
yang kita ketahui, Negara kita Indonesia
amatlah kaya akan sumber daya alam. Dengan panjangnya garis pantai, tanahnya
yang subur, letaknya yang di daerah tropis membuat negara kepulauan kita ini
amatlah potensial dalam segala bidang pertanian.
Namun apa yang terjadi? Bencana kelaparan. Di
Indonesia yang subur dan kaya itu bencana kelaparan? Ya, beberapa tahun yang lalu ada distrik-distrik
yang seluruh penduduknya mati kelaparan, ibu-ibu menjual anak-anak untuk makan,
ibu-ibu memakan anaknya sendiri. Penyebab krisis pangan di Indonesia antara
lain : pertambahan penduduk ,kerusakan lingkungan, konversi lahan &
penurunan kualitas lahan pertanian, tingginya tarif BBM, dan kebijakan lembaga
keuangan Internasional & negara maju.
Selain itu, profesi petani di Indonesia merupakan
sektor berpenghasilan terendah, berkisar 438.149/bulan dibandingkan upah buruh
bangunan sebesar 734.070/bulan . Petani mengalami penyudutan berupa kondisi
ekonomi yang tidak menguntungkan
diperlihatkan dengan fakta bahwa jumlah petani gurem meningkat nyata. Dalam 10
tahun (1993-2003), petani gurem meningkat dari 10,8 juta menjadi 13,7 juta
orang dan jumlah lahan pertanian berkurang sebanyak 808.756 ha dalam 6 tahun
(1998-2004).
Pertanian sebagai lahan pendapatan yang tidak
menjanjikan menyebabkan perubahan komposisi umur dan jumlah petani. Saat ini,
pertanian didominasi oleh kelompok umur lanjut (>45 tahun), sedangkan untuk
kelompok umur sedang dan muda menurun nyata. Secara mencolok, penurunan terjadi
pada kelompok umur 24-45 tahun mencapai 1,3 juta orang antara tahun 2003-2004 .
Seiring berjalannya waktu, kelompok petani usia dewasa harusnya digantikan oleh
kelompok usia muda. Tetapi, faktanya menunjukkan penurunan terjadi di kelompok
usia muda, lalu siapa yang akan meneruskan pertanian kita?
Situasi ekonomi semakin memburuk dan memojokkan
mereka sehingga terdorong melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pertanian
berkelanjutan. Salah satu gambarannya adalah dengan memaksa produktivitas
tinggi dengan pupuk kimia dan pestisida yang kemudian menyebabkan terjadinya
degradasi kualitas lahan. Hal itu membuat mereka semakin terdorong untuk menjual
lahannya. Perbandingan nilai tukar lahan antara pertanian dan sektor
lain sungguh tidak seimbang, sehingga tidak ada penahan untuk setia pada
pertanian.
Sementara lahan pertanian khususnya lahan sawah,
yang luasnya mencapai 7,7 juta ha, ternyata belum mampu memenuhi kebutuhan
pangan Indonesia terutama beras, jagung, dan kedelai, sehingga perlu ditambah
dengan impor yang pada dekade terakhir jumlahnya semakin meningkat. Selain
karena kebutuhan
dalam negeri yang amat besar , harga produk pertanian di pasar international
juga lebih rendah. Dan dengan adanya
bantuan kredit impor dari negara Eksportir, semakin membuat negara kita memiliki
ketergantungan yang amat besar pada supply Luar Negeri .
Mengatasi kebobrokan pertanian di atas, sudah
sepatutnya kita melakukan strategi jitu menuju kemajuan pertanian bangsa,
antara lain :
- - PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR YANG MENDUKUNG PEREKONOMIAN MASYARAKAT
- - PENINGKATAN KUALITAS DAN PERLUASAN AKSES PENDIDIKAN KE SEMUA MASYARAKAT
- - NEGARA PERLU MERUMUSKAN POLITIK & KEBIJAKAN PERTANIAN YANG JELAS.
- - MEMINIMALISASI & MENGHENTIKAN PRAKTEK KONVERSI LAHAN PERTANIAN PRODUKTIF & DILAKUKAN REFORMA AGRARIA.
- - MENINGKATKAN LUAS LAHAN PERTANIAN OLEH PETANI.
- - MENGOPTIMALKAN LAHAN TIDUR YANG DIKUASAI OLEH NEGARA UNTUK KEGIATAN PERTANIAN PRODUKTIF.
- - MENINGKATKAN NILAI TUKAR PETANI
- - MEMBANGUN AGRO-INDUSTRI BERBASIS MASYARAKAT DITINGKAT PERDESAAN
- - MEMBUAT REGULASI MENGENAI UPAH BURUH TANI
- - PENINGKATAN TEKONOLOGI PERTANIAN TEPAT GUNA
Dan
dalam menjalankan perbaikan tersebut, tentunya diperlukan kerjasama yang baik
dari semua elemen masyarakat, termasuk kita sebagai mahasiswa Institut
Pertanian Bogor..
Semangat
berkarya, ukir prestasi dengan cinta, majukan pertanian Indonesia! :D