Jumat, 01 Februari 2013

Pesonanya Muncul lagi


                Pesona IPB bermunculan satu per satu di hadapan. Kali ini menampakkan diri sebagai miniatur zamrud khatulistiwa, tetesan dari surga.


                Kelas P-06 beruntung memiliki Bapak Hadi Susilo Arifin yang amat menaungi mahasiswanya dan memiliki cara mengajar yang interaktif. Beliau juga seorang koordinator dosen PIP (Pengantar Ilmu Pertanian) yang tidak diragukan lagi ke’wah’annya. Yup, beliau telah menorehkan berbagai prestasi lewat penelitian dan akademiknya. Ia telah mengarungi kayanya permata hijau bumi pertiwi ini bahkan daerah pelosok – pelosok pun tak terlewati. Dan tak lupa, ia susuri banyak negeri orang yang juga memiliki keunikan tersendiri. Akan sangat kaya ilmu yang bisa kita dapatkan darinya.
                Kali ini, kami yang masih mahasiswa baru IPB diajak berkeliling dan belajar di University Farm IPB, salah satu tempat penanaman segala macam benih unggul dari IPB. Sebelum berangkat, kami berkumpul di depan gedung Fakultas Pertanian untuk doa bersama, briefing, dan juga foto bersama ^_^. Sayang aku tak memiliki foto bersamanya.
                Diawali dengan penelusuran sejarah faperta dan IPB. Sejak memisahkan diri dari UI, asalnya dari hutan karet, sampai membicarakan bangunan IPB yang terhubung satu sama lain membentuk segitiga majemuk.
                Kemudian kami menelusuri jalan panjang menuju gerbang belakang dan di situlah salah satu kesempatan melihat asrama putra yang begitu terpelosok. Terlalu rimbun dan sedikit jauh dari akses. Tapi sepertinya sebuah tantangan yang menyenangkan bagi putra untuk tinggal di sana.


                Akhirnya sampai! Mengapa gerbang belakang? Karena U Farm IPB terletak di luar IPB dan terselip di daerah pedesaan. Kami harus melewati jalan – jalan yang mendaki tajam, melalui sungai besar, dan menikmati hamparan Oryza sativa yang seperti permadani hijau. Wah, indahnya! Aku benar – benar memuaskan diri untuk mengabadikannya di kamera hpku. Temanku sampai ada yang mencibir “Baru pertama kali liat sawah ya?”. “Hahaha. Kalo di Jakarta kan hampir ngga ada”, kataku. O ya, mahasiswa IPB itu terdiri dari berbagai daerah dari Aceh sampai Papua yang terbagi merata dan sebagian besarnya hidup di desa.

                Setelah lelah berjalan, U Farm menampakkan wajahnya. Kami diajak berkeliling dan diperlihatkan semua jenis tanaman yang tumbuh. Dari jambu kristal, buah naga, tomat terung, sayur – sayuran, berbagai tanaman hias, dan ada juga tanaman penemuan baru IPB yang masih dirahasiakan karena masih pada tahap percobaan. Kira – kira apa ya? Membuatku tak sabar untuk segera masuk tingkat dua dan menemukan jawabannya.



                Setelah padat dijejali ilmu oleh petugas U Farm, kami break sementara untuk menikmati pisang dan singkong hasil pekarangan Pak Hadi di sebuah saung tepi danau. Di saat itulah aku berpisah dari rombongan dan memenuhi memori hpku dengan foto – foto…
                Setelah itu, kami berkumpul kembali untuk sesi tanya jawab, diskusi, dan penutupan.
Melihat tetumbuhan itu mengingatkanku pada sebuah ayat “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan : kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Rabbnya…” (QS. 14:24).
Itulah perumpamaan bagi keagungan iman. Dia kokoh berakar dalam jiwa sebagai bentuk keyakinan yang teguh. Dia menjulang bercabang - cabang, menggapai langit tinggi dengan amal – amal shalih yang banyak tak terbilang. Dan dia berbuah manis, sejuk, dan nikmat bagi siapa pun yang ada di dekatnya…