Rabu, 04 November 2020

APAKAH BUMI BERBENTUK DATAR?

03.00.00
sumber gambar klik aja. 11 millions brazilians percaya FE

Pertama denger perdebatan tentang bumi datar yang trend, aku langsung ngga percaya. Ada-ada aja! Pemikirannya kok balik lagi ke belakang? Selama ini, dari SD salah satu pelajaran favoritku ya tentang bumi. Nilaiku juga keren2. Bahkan, saking sukanya mempelajari bumi, aku rela membeli bola dunia di toko buku. Padahal, bagi anak SD perorangan, sebenarnya ngga dipake, kan? Begitulah kecintaanku.

Hingga suatu hari aku menonton semua episode tentang konspirasi bumi datar. Selalu kutunggu-tunggu keluarnya episode terbaru. Sumber tentang bumi datar sebenarnya banyak. Bagi yang ingin lebih gampang, tonton aja data yang sudah dihimpun oleh bossdarling di fe101.org atau di bawah ini. 


Harus nonton dari awal agar tahu kesalahan dasarnya ada di mana. Ini juga menyangkut ghazwul fikri (perang pemikiran) di dunia dan berkaitan dengan kredibilitas organisasi-organisasi dunia. Aku juga suka membaca beberapa buku terkait konspirasi. Aku ngga mau nyebutin di sini lah, takutnya ngga aman (di b a n n e d) wkwkwk


 *EARTH IS FLAT, NOT GLOBE*

(Contemplated by @priscayoo)
.
_“The truth is the truth, whether you like it or not”_.
Mungkin sebagian masih belum tahu atau belum percaya terhadap kenyataan ini. Saya juga kaget dan menyesal karena baru tahu topik yang hangat sejak 2015 ini. Flat earth mulai menjadi trending topic seiring dengan bangkitnya kesadaran konspirasi dunia di berbagai aspek termasuk science. 
.
Sebagian besar ilmuwan sejak ratusan tahun lalu menyatakan bahwa bumi itu datar dan benda langit beredar mengelilingi bumi (geosentris). Namun, galileo hadir dengan konsep bumi berbentuk globe yang (sengaja) bertentangan dengan kitab injil kala itu. Isu yang banyak beredar adalah galileo dibunuh karena menentang, padahal sebaliknya : pihak gereja memberi kesempatan padanya untuk membuktikan. Ternyata galileo tak dapat membuktikannya.
.
Meski kalah telak, tim konspirator dunia _by the other hand_ mengibarkan sayapnya di aspek pendidikan. Pendidikan di seluruh dunia menyatakan bahwa bumi berbentuk globe. Didukung oleh teori Nicolas Copernicus dengan heliosentrisnya, Newton dengan gravitasinya, einstein, dkk. Kata ‘teori’ sepertinya perlu digarisbawahi.
.
Tidak hanya injil kala itu, seluruh kitab yang diturunkan murni (tanpa revisi manusia) dari Allah di berbagai masa juga menyatakan bumi itu datar. Apalagi Al Quran sebagai pembenar dan penyempurna kitab sebelumnya. Tentu kita sering menemukan ayat - ayat berikut :
.
_“Dialah yang menjadikan BUMI sebagai HAMPARAN bagimu dan langit sebagai atap,” (QS. Al baqarah : 22). “Dan Allah telah MEMBENTANGKAN BUMI untuk makhluk(Nya).” (Ar rahman : 10)_
.
Ternyata Allah tak main - main menggunakan kata hamparan dan bentangan. Bumi ternyata bisa jauh lebih luas dari yang kita kira. Dikabarkan, ada banyak bentangan benua dan samudera lain dibalik lingkaran es antartika. Lingkaran antartika? Ternyata antartika bukan kutub, tapi pagar es yang mengelilingi benua - benua.
.
Kutub utara terletak di tengah peta bumi datar. Elite global merahasiakannya~ Para pilot sepertinya tahu karena mereka menggunakan peta datar sebagai pedoman. Columbus berlayar barat-timur dan kembali ke tempat semula bukan karena bumi bundar, tetapi karena memilih jalur barat-timur. Coba kalau memilih jalur utara-selatan. Berlayar memang tidak mungkin karena akan terhadang es antartika. Kalau terbang? Mungkin saja utara ke selatan. Namun, apakah bisa kembali ke tempat semula?
.
Diungkap pula bahwa roket yang keluar angkasa maupun pendaratan manusia di bulan hanya isu belaka (www.nasamoonhoax.com). Elite global pernah meluncurkan roket bom andalan mereka (berkekuatan ratusan kali dari bom nagasaki) selama 4 tahun berturut - turut ke angkasa. Namun, roket hanya berakhir ledakan tanpa memengaruhi lapisan langit sedikit pun!
.
_“Dan Kami menjadikan LANGIT itu sebagai ATAP YANG TERPELIHARA,, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.”_ (Al anbiya : 32)
.
_“Hai golongan jin dan manusia, *jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya* kecuali dengan kekuatan(Nya). Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Akan dilepaskan pada kalian (jin dan manusia) nyala api dan cairan tembaga sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri ”_ (Ar rahman : 33-35)
.
Lalu, sebenarnya apa sih tujuan mereka membuat konspirasi ini? Kalau kita mendalami seluk beluk freemason, pasti menyadari bahwa salah satu tujuan mereka adalah menentang Tuhan. Tuhan bilang apa, mereka tertantang melakukan hal yang sebaliknya. 
.
Mengapa sekedar membangun kesadaran bumi datar menjadi penting? Karena konspirasi ini terhubung dengan konspirasi lainnya yang merambah berbagai aspek. Satu tabir terbuka, yang lain ikut nampak~ misalnya terkait konspirasi penguasaan perekonomian dunia dsb. Selamat mengkaji :)
.

For further information : Cari kata kunci Konspirasi Bumi Datar, flatearth101, flat earth society

Selasa, 22 November 2016

Aku Kembali

23.56.00
Desa Karangmulya, Kecamatan Bojong, Tegal (rerata 939 mdpl)
prisca's picture
 Aku sempat singgah di antara bunga yang bermekaran..
Di antara gunung biru yang gagah menjulang,
Di hamparan permadani hijau yang luas membentang,
Di naungan langit cerah yang begitu menentramkan,
Diselimuti sejuk udara yang terhirup menyegarkan,
Dikelilingi insan yang menggurat senyum nan menghangatkan..

Lalu, saatnya kukembali ke dunia tinggalku..
kota, yang sedikit panas dan menggerahkan

Lalu?
Ya,, harusnya tak perlu kukeluhkan
atau kuhela nafas panjang berulang
Toh, di sinilah tempatku tinggal..

Justru syukurlah yang harus selalu tertanam..
Syukur, karena Dia sempat membuatku mencicipi sepercik syurgawi..
Dan kini, saatnya kukembali..
Berlari..
Berlelah mengejar mimpi..
Berlillah, berjalan di atas garis Ilahi..

@priscayoo
jkt, 280815 23.45

Yuk, Pulang!

23.51.00
Apakah harus terpencar berjauhan baru menginginkan terkumpul?
Apakah harus hilang baru terpikir tuk mencarinya?
Apakah menunggu tiada baru merasa merindukan keberadaannya?
Wahai kau yang merasa hanya punya sedikit waktu, sedikit tenaga, sedikit harta..

Yuk, sisihkan!
Sebagian waktu, sebagian tenaga, sebagian harta..
Untuk mereka yang begitu merindukanmu..

Mereka yang banyak merelakan segala hal demi kebahagiaanmu..
Mereka yang berharap kamu memiliki kerinduan yang sama pula..
Mereka yang berharap kamu membuktikan rasa rindumu itu..
Dengan merelakan sedikit hal yang menurutmu berharga itu..
 
Yuk, pulang!

Dalam perjalanan pulang,
Minggu, 050616
@priscayoo

Menikmati Penantian

23.27.00
Tonton ini dulu yuuk




Seminar Pernikahan, IPB

Hai mbak-mbak, mas-mas, galau dalam mengarungi panjangnya sungai penantian?
Ingin bersegera tapi tak cukup nyali utk beraksi?
Maju tak mau, mundur tak rela?
Hemhem.. berarti itu gejala belum mampunya kita *menikmati* penantian. Yah, saya juga seringkali dihampiri rasa galau tak jelas semacam itu. Tapi pliss deh, yuk jangan larut! Emang ngga tersiksa apa galau mulu? Just enjoy our waiting time with our beautiful steps!
What are the steps?
Aku kasih step satu dulu lah ya..

Pastikan kejelasan dan kebenaran niat kita. 

Untuk apa sih kita ingin menikah?
Untuk apa sih pengen punya baby2?
Kalo jawabannya cuma biar punya gandengan, atau pengen ngegendong bayi imut punya sendiri whatever lah itu.. tandanya, kita belum benar-benar mampu dan siap.
So, perbaiki diri dulu! Tingkatkan kualitas diri semaksimal mungkin!
Udah hafal berapa juz? Udah bisa bahasa arab? Udah bisa bahasa inggris? Bahasa indonesia? Bahasa jawa? Emm... bahasa qalbu? eaaa -,-“
Maksudnya, masih banyak kan potensi kita yang belum tergali.. ya gali dulu aja.. katanya mau mencetak generasi madani yang rabbani :"D

Notulensi menyusul yaa

Rabu, 16 November 2016

Haruskah Prestasi Berprestise?

23.36.00
Belakangan sering bersinggungan dengan kata ‘prestasi’. Diri jadi merasa tertampar : di usia yang cukup jauh, sudah sejauh mana prestasi itu melekat? Sebenarnya, prestasi itu apa sih? motivasinya apa? manfaatnya apa? Well, sepertinya tiap kita punya jawaban yang berbeda..

Menurutku, prestasi itu bisa diraih kapan saja, di mana saja, oleh siapa saja, dan dalam kondisi bagaimana saja. Ketika kita berhasil bangun lebih pagi, murajaah lebih lancar, setoran lebih banyak, konektivitas belajar lebih tinggi; itu sudah dinamakan prestasi. Atau per harinya tidak menjadi manusia merugi…
إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Ya, minimal dengan saling berbagi sepercik hikmah, secercah teladan, dan melakukan hal yang bermanfaat; bisa membuat kita berprestasi di setiap harinya.

Namun, mengapa orang harus susah2 merogoh krocek ke sana ke mari untuk keluar negeri? atau harus memeras otak berbanjir keringat untuk memenangkan kompetisi? atau harus memperjuangkan posisi? Nah, ada sesuatu yang dinamakan “social norm”. Kebanyakan orang tidak memandang contoh 'prestasi’ yang disebut di awal sebagai prestasi, kan? Lain halnya dengan prestasi terpandang yang lebih prestige dan dapat memproduksi berbagai apresiasi.

One of 99 persons contingen of IPB for PIMNAS XXIX
*jilbabhijau
Lalu, apa kita perlu yang namanya prestige prikitiw itu? Jadi, para pengemban kewajiban da'wah justru amat memerlukannya. Ada sesuatu yang dinamakan “Self Branding”; bagaimana agar tiap diri terposisikan menjadi orang terpandang, orang yang 'terlihat’. Manusia gitu loh~ masa’ iya ngga terlihat? Langsung contoh kasusnya aja deh..

Contohnya, seperti bahasan ma'had tarbawi kala itu tentang “8 Hikmah Kisah Hidup Nabi Yusuf a.s”. Salah satunya diceritakan.. Setelah Nabi Yusuf cukup lama mendekap di penjara, beliau akhirnya berhasil bebas ketika terbukti tak bersalah. Sang raja kala itu menyadari betapa Yusuf adalah orang bijak (karena takwil mimpi saat tawanan penjara bertanya). 

Langsunglah sang raja menawarkan pilihan posisi pada orang bijak itu. Dan apa yang Yusuf pilih? Bendahara Istana alias Menteri Keuangan. Ngga tanggung2 lho.. Selain karena alasan visioner, posisi strategis, dll; Sang Nabi juga butuh yang namanya self branding untuk mendapatkan posisi prestige. Jadi, corengan 'fitnah dan mantan napi’ yang sempat mengotori namanya bisa hilang seketika.

Kenapa corengan itu harus hilang? agar menjadi terpandang. Lalu setelah terpandang? ia akan banyak memberi pengaruh. Pengaruh. Yap! Kesimpulannya, kita harus selalu berusaha menghasilkan prestasi, baik dalam bidang yang diakui maupun yang kurang diakui. Kalo hasil prestasinya kurang, tekankan poin USAHAnya lah ya~ tentunya dengan sebaik - baik usaha. Keep hamasah!

Ahad, 260415
Pymaisha, di antara rintik hujan pagi @Kota Hujan